MENGENAL MANYONGGOT, BANGUN-BANGUN DAGANAK TUBU, DAN PAIJUR DAGANAK
Ada beberapa tahapan (fase) yang diadatkan orang angkola dalam menyongsong kelahiran seorang anak didalam keluarga yaitu:
- MANYONGGOT
Manyonggot (kejutan); fase ini diadakan setelah melewati masa mengidam.Pihak keluarga Mora datang membawa makanan (Indahan Na Dihopolan) dengan lauknya dan memberi makan borunya karena telah selamat melewati masa kritis pertama.Tetapi hal ini tidak menjadi kewajiban mutlak.Manyonggot bisa dilakukan cukup di dalam lingkungan keluarga sendiri.
- BANGUN-BANGUN DAGANAK TUBU
Bangun-bangun daganak tubu ialah mangupa ibu yang baru melahirkan dengan memberi makan upa-upatelur ayam, disertai dengan lauk ayam dan ikan sungai.Upacara mangupa-upa dilakukan pada waktu pagi hari dalam lingkungan keluarga. Maksud yang tersirat dalam hal ini sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan, disertai dengan doa dan harapan “Tondi Mulak Tu Badan” karena telah sukses melampaui masa kritis dalam proses kelahiran anak.
- PAIJUR DAGANAK
Pada umumnya setelah tali pusarnya putus dan keadaan ibunya juga sudah berangsur pulih, tibalah saatnya si bayi untuk diperkenalkan dengan alam lingkungannya walaupun baru sebatas mijur Tu Alaman (turun ke halaman).Disuatu pagi yang cerah disaat naiknya matahari dari Timur, si bayi dibawa turun ke halaman untuk merasakan kehangatan panas matahari beberapa saat, belajar beradaptasi dengan lingkungannya.Biasanya Mijur Tu Alaman ini tanpa prosesi adat, tetapi orang mempersiapkan santan di dalam rumah sebagai penangkal dari segala gangguan makhluk halus.
- D. MANCUKUR OBUK
Rambut yang dibawa lahir oleh bayi harus dibersihkan dengan mencukurnya.Rambut ini harus dicukur 7 hari setelah bayi lahir.Jika yang mencukur satu orang saja (si bapak) maka harus dilakukan dalam waktu 7 hari berturut-turut sampai habis.Tetapi apabila yang mencukur itu ada 7 orang ibu atau lebih, pencukuran rambut tersebut bisa diselesaikan pada hari itu juga. Sarana yang dipersiapkan pada waktu mencukur adalah:
- Kelapa Muda
- Gunting/ Pisau Cukur
- Daun Dingin-dingin
- Daun Hatunggal
- Daun Padang Togu
Proses pelaksanaanya ialah:Kelapa muda dipotong bagian bawahnya agak lebar sampai bisa kelua airnya. Daun dingin-dingin, daun hatunggal dan daun padang togu diikat menjadi satu sebagai alat pemercik air kelapa ke rambut anak tersebut, baru digunting. Rambut tersebut dikumpul (tidak boleh jatuh) dimasukkan ke dalam kelapa muda tadi.Setelah selesai pencukuran, rambut tadi diambil kembali lalu ditimbang dengan bahan penimbang uang ketip di zaman dulu, tetapi masa sekarang ini ditimbang dalam takaran gram.Seberapa berat (dalam gram) rambut tadi dikonversi dengan harga emas, hasil uang konversi ini disedekahkan kepada anak yatim piatu.Kemudian rambut tadi dimasukkan kembali ke dalam kelapa tadi ditutup rapat lalu ditanam.