Padangsidimpuan – Tim peneliti yang terdiri dari Dra. Kasmawati, M.Si, Eni Sumanti Nasution, M.Pd, dan Aminullah Lubis, S.Kom melakukan inovasi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan mengembangkan Digital Interactive Worksheet berbasis model diferensiasi. Inovasi ini ditujukan untuk meningkatkan literasi sains siswa kelas VIII SMP, khususnya pada materi Gerak.
Desain Woksheet Digital Interaktif
Penelitian ini merupakan Penelitian Dasar dengan skema Penelitian Dosen Pemula (PDP) yang didanai oleh Bima Kemenristekdiktisaintek. Program ini dirancang untuk mendorong dosen pemula mengembangkan inovasi berbasis riset yang bermanfaat langsung bagi dunia pendidikan.
Penelitian ini dilakukan melalui lima tahap utama. Pertama, analisis kebutuhan, yaitu mengidentifikasi kendala pembelajaran IPA dan kebutuhan siswa dalam memahami materi gerak. Kedua, desain, di mana tim menyusun rancangan worksheet digital yang memuat materi, simulasi, video, dan soal interaktif sesuai gaya belajar siswa. Ketiga, pengembangan, yang meliputi pembuatan media interaktif dengan tampilan menarik dan fitur responsif. Keempat, implementasi, yaitu uji coba langsung di kelas VIII SMP Negeri 5 Padangsidimpuan. Terakhir, evaluasi, untuk menilai efektivitas media terhadap peningkatan literasi sains siswa.
Gambar Kegiatan Pengarahan Penggunaan Digital Interactive Worksheet berbasis Model Diferensiasi
“Model diferensiasi memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan gaya belajar masing-masing. Melalui pendekatan ini, kami berharap literasi sains siswa dapat berkembang lebih optimal,” ujar Dra. Kasmawati, M.Si, selaku ketua tim peneliti.
Kepala SMP Negeri 5 Padangsidimpuan, Jamali, S.Pd, memberikan apresiasi penuh. “Inovasi ini menjawab tantangan pembelajaran di era digital. Siswa bukan hanya menerima materi, tetapi juga aktif bereksperimen secara virtual. Hasilnya, motivasi belajar mereka meningkat signifikan,” ujarnya.
Menurut Syafrida Hasibuan, S.Pd, guru IPA yang terlibat, media ini membawa dampak positif. “Siswa lebih antusias, aktif bertanya, dan berani mencoba simulasi. Bahkan siswa yang sebelumnya pasif kini ikut terlibat. Literasi sains mereka meningkat secara nyata,” tuturnya.
Siswa pun menyambut positif. Falah Al Binaan, siswa kelas VIII, mengungkapkan, “Belajar pakai worksheet digital ini seru karena ada video, animasi, dan soal yang langsung ada pembahasannya. Kalau salah, bisa langsung tahu di mana kelirunya. Jadi lebih cepat paham materi gerak,” katanya.
Hasil akhir menunjukkan bahwa penggunaan Digital Interactive Worksheet berbasis diferensiasi dapat membuat pembelajaran IPA menjadi lebih menarik, interaktif, dan memudahkan siswa memahami konsep-konsep gerak secara mendalam. Media ini juga dinilai efektif dalam memfasilitasi siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, menganalisis data, dan memecahkan masalah ilmiah.
Gambar Kegiatan Implementasi dengan Memberikan Pretes dan Postes Literasi Sains
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru-guru IPA di SMP dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi siswa, sekaligus menjawab tantangan pembelajaran di era digital. (ren-red)