Padangsidimpuan “ Prestasi membanggakan diraih oleh dosen Universitas Graha Nusantara (UGN) yang menjadi pemenang hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang di ketua oleh Nurdalilah, S.Si., M.Pd dengan anggota 1 Susi Sulastri Lubis, S.Pd., M.P.Mat beserta anggota 2 Hafni dari Universitas Pembangunan Panca Budi. Tim dosen ini menggelar Workshop bertema “Transformasi Digital dalam Pengembangan LKPD Interaktif Berbasis RME dan Budaya Mandailing” di SMP Negeri 4 Angkola Timur yang dilaksanakan selama dua hari diikuti oleh seluruh guru yang mengajar di sekolah tersebut.
Kegiatan ini bertujuan membekali guru dengan keterampilan merancang Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis teknologi digital yang memadukan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dengan kearifan lokal Budaya Mandailing. Metode ini diharapkan mampu membuat pembelajaran lebih kontekstual, kreatif, dan dekat dengan kehidupan siswa. Narasumber utama, Satria, B. S, Pohan menegaskan pentingnya inovasi dalam pembelajaran. “Integrasi budaya lokal dengan teknologi digital mampu membangun rasa bangga siswa terhadap daerahnya, sekaligus meningkatkan pemahaman materi,” ujarnya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Angkola Timur, Syahrijal Rambe, S.Pd yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, memberikan apresiasi tinggi terhadap program ini. “Workshop ini sangat bermanfaat bagi guru. Materinya relevan dengan kebutuhan pembelajaran saat ini, apalagi ada muatan budaya Mandailing yang membuat siswa tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga mengenal dan mencintai warisan budaya daerah,” katanya.
Ketua Tim PKM, Nurdalilah, S.Si., M.Pd menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi nyata UGN dalam memajukan pendidikan daerah. “Dengan dukungan dana hibah PKM, kami ingin memastikan para guru dapat menguasai keterampilan membuat LKPD digital yang kreatif, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna,” jelasnya.
Kegiatan workshop berlangsung selama 16 jam yang dibagi ke dalam dua hari yakni mulai tanggal 7 sampai 8 Agustus 2025 dan mencakup sesi penyampaian materi, diskusi interaktif, serta praktik langsung pembuatan LKPD digital. Antusiasme peserta terlihat dari keterlibatan aktif mereka dalam setiap sesi.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan guru-guru di Tapanuli Selatan mampu menjadi agen perubahan yang menggabungkan teknologi, kreativitas, dan kecintaan terhadap budaya lokal dalam pembelajaran. ( ren-red )